Terapi Preeklampsia dan Diagnosisnya

Persiapan Hamil

Terapi preeklampsia dan diagnosisnya biasanya dapat ditegakkan hanya melalui pemeriksaan yang mudah dan sederhana. “Dua pemeriksaan yang paling penting adalah pemeriksaan tekanan darah dan diikuti dengan pemeriksaan urin,” ujar Dr. dr. Budi Iman S, SpOG(K), spesialis kebidanan dan kandungan RS YPK Mandiri. Pada pemeriksaan darah, disebut tinggi atau tidak normal jika mencapai 140/90 mmHg atau lebih. Namun, jika anda baru sekali ini memiliki tekanan darah yang tinggi, maka akan diperlukan pemeriksaan ulang, biasanya dalam 6 jam setelahnya. Hasil yang abnormal akan mendorong dokter untuk memeriksa kadar protein dalam urin anda.

terapi preeklampsiaSelain dua pemeriksaan di atas, dokter mungkin akan menganjurkan pemeriksaan lain, untuk memastikan fungsi organ masih bekerja dengan baik, dan tidak terpengaruh oleh preeklampsi yang terjadi. Di antaranya pemeriksaan fungsi hati, ginjal, dan jumlah trombosit, pemeriksaan urin 24 jam, USG janin, serta non stress test untuk memastikan janin dalam keadaan sehat.

Terapi Preeklampsia

Terapi preeklampsia satu-satunya adalah dengan persalinan. Selama tekanan darah masih tinggi, maka anda masih berisiko mengalami kejang, abrupsi plasenta, stroke dan perdarahan berat. Tidak masalah jika preeklampsi terjadi pada usia kehamilan di atas 37 minggu, karena bayi dapat lahir dengan selamat melalui induksi, meski belum ada tanda-tanda persalinan. Yang menjadi masalah adalah jika usia kehamilan masih di bawah 37 minggu, maka persalinan mungkin bukan jalan terbaik bagi kesehatan bayi.

Untuk mengurangi gejala dan beratnya preeklampsi pada usia kehmilan di bawah 37 minggu, dokter dapat memberikan obat-obatan penurun tekanan darah, kortikosteroid, obat anti kejang, serta menganjurkan anda untuk tirah baring. Diharapkan, tekanan darah dapat turun dan aliran darah ke plasenta meningkat, sehingga persalinan dapat ditunda hingga janin siap dilahirkan. Pada kasus ringan dan stabil, anda dapat melakukan tirah baring di rumah, meski tidak lepas dari pengawasan. Namun bisa juga dilakukan di rumah sakit, sehingga mempermudah dokter dalam melakukan monitoring.

Jika terjadi eklampsi atau komplikasi lain yang membahayakan, maka dokter akan melakukan induksi persalinan atau menganjurkan untuk dilakukannya operasi Caesar. Dokter akan menyuntikkan steroid untuk membantu pematangan paru si kecil. Selama proses persalinan, anda akan diberikan infus berisi magnesium sulfat untuk meningkatkan aliran darah ke rahim dan mencegah terjadinya kejang. Pengawasan ketat terhadap tekanan darah dan kemungkinan komplikasi akan tetap diawasi sedikitnya hingga 48 jam setelah persalinan. Jika bayi telah lahir, tekanan darah seharusnya akan kembali normal hanya dalam beberapa minggu.

2019-01-02T08:09:39+00:00

Leave A Comment

WhatsApp chat
Call Now
Directions