BAYI BESAR
[fusion_builder_container hundred_percent=”no” hundred_percent_height=”no” hundred_percent_height_scroll=”no” hundred_percent_height_center_content=”yes” equal_height_columns=”no” menu_anchor=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” status=”published” publish_date=”” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_position=”center center” background_repeat=”no-repeat” fade=”no” background_parallax=”none” enable_mobile=”no” parallax_speed=”0.3″ video_mp4=”” video_webm=”” video_ogv=”” video_url=”” video_aspect_ratio=”16:9″ video_loop=”yes” video_mute=”yes” video_preview_image=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” margin_top=”” margin_bottom=”” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=””][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ layout=”1_1″ spacing=”” center_content=”no” link=”” target=”_self” min_height=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_image_id=”” background_position=”left top” background_repeat=”no-repeat” hover_type=”none” border_size=”0″ border_color=”” border_style=”solid” border_position=”all” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=”” margin_top=”” margin_bottom=”” animation_type=”” animation_direction=”left” animation_speed=”0.3″ animation_offset=”” last=”no”][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]
Bayi Besar
[/fusion_text][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]
Pada 21 September 2009, Muhammad Akbar lahir di Asahan, Sumatera Utara. Sama seperti bayi lainnya, Akbar adalah bayi yang lucu dan menggemaskan. Yang membedakan Akbar dari bayi yang lain adalah berat badannya. Akbar terlahir dengan berat 8,7 kilogram dan panjang 62 cm. Ini menjadikan Akbar sebagai bayi terbesar yang pernah lahir di Indonesia.
Masih sekitar satu atau dua dekade lalu, bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) menjadi fokus perhatian dalam dunia kesehatan. Berbagai upaya seperti pemberian nutrisi yang baik, penghentian konsumsi obat-obatan, alkohol, dan kebiasaan merokok selama hamil, hingga antenatal care (pemeriksaan kehamilan) terus digalakkan guna mencegah lahirnya bayi dengan BBLR. Kini, di saat jumlah bayi yang lahir dengan berat badan rendah menurun, justru jumlah bayi yang lahir dengan berat badan berlebih terus merangkak naik.
Semua orang tua tentu mengharapkan bayinya lahir dengan sehat dan montok. Namun, ternyata montok tidak selalu berarti sehat. Meskipun bayi yang gemuk ini tidak menghadapi risiko yang dapat terjadi pada bayi BBLR, ia tetap berisiko mengalami gangguan kesehatan. Apa saja risiko tersebut? Apa yang menyebabkan bayi lahir besar? Dan bagaimana cara mencegahnya?
Berat lahir lebih dari 4000 gram
Bayi dengan berat lahir berlebih sering disebut dengan giant baby. Normalnya, bayi yang baru lahir memiliki berat badan antara 2500 hingga 4000 gram. Yang dimaksud dengan bayi besar adalah bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4000 gram. Kasus giant baby bukannya langka. Di seluruh dunia, ada sekitar 9% bayi yang terlahir dengan berat di atas batas tersebut.
Giant baby dapat dibagi menjadi dua. Ada bayi yang besar untuk masa Kehamilan (Large for Gestational Age – LGA) dan bayi makrosomia. Bayi LGA adalah bayi yang berat badannya tergolong besar dibanding dengan bayi yang lahir dengan usia kehamilan yang sama. Bayi ini umumnya akan mengalami pertumbuhan sama seperti anak-anak normal lainnya. Sedangkan bayi makrosomia adalah bayi yang memiliki berat lahir lebih dari 4000 gram tanpa dipengaruhi usia kehamilannya. Bayi makrosomia biasanya akan tetap terlihat bongsor saat ia beranjak dewasa.
[/fusion_text][/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]