Pencegahan Atrial Septal Defect
[fusion_builder_container hundred_percent=”no” hundred_percent_height=”no” hundred_percent_height_scroll=”no” hundred_percent_height_center_content=”yes” equal_height_columns=”no” menu_anchor=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” status=”published” publish_date=”” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_position=”center center” background_repeat=”no-repeat” fade=”no” background_parallax=”none” enable_mobile=”no” parallax_speed=”0.3″ video_mp4=”” video_webm=”” video_ogv=”” video_url=”” video_aspect_ratio=”16:9″ video_loop=”yes” video_mute=”yes” video_preview_image=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” margin_top=”” margin_bottom=”” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=””][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ layout=”1_1″ spacing=”” center_content=”no” link=”” target=”_self” min_height=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_image_id=”” background_position=”left top” background_repeat=”no-repeat” hover_type=”none” border_size=”0″ border_color=”” border_style=”solid” border_position=”all” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=”” margin_top=”” margin_bottom=”” animation_type=”” animation_direction=”left” animation_speed=”0.3″ animation_offset=”” last=”no”][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]
Pencegahan Atrial Septal Defect
[/fusion_text][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]Atrial Septal Defect dapat di perbaiki dengan 2 metode yaitu kateterisasi atau dengan melakukan pembedahan terbuka. Kateteraisasi merupakan prosedur yang dilakukan dokter mengunakan alat kateter, yang dimasukan kedalam pembuluh darah di pangkal paha, hingga mencapai jantung dengan bantuan teknik visualisasi pencitraan. Melalui kateter ini dokter akan menempatkan jala-jala atau plug untuk menutup lubang tersebut. Hal ini selanjutnya akan mengakibatkan jaringan di dalam jantung tumbuh dan menutup lubang yang tadinya ada secara permanen.
Pada lubang yang besar, teknik kateterisasi ini mungkin tidak bisa dilakukan. Sehingga dokter akan melakukan jenis operasi terbuka untuk menutup kelainan yang ada. Pada prosedur ini pasien dilakukan bius umum, dan memerlukan bantuan dari mesin untuk mengantikan kerja jantung dan paru-paru dari pasien yang sedang dilakukan operasi. Meski dilakukan dengan operasi terbuka, tidak menutup kemungkinan dokter melakukan operasi dengan menggunakan teknik minimal invasive surgery, sehingga hanya menghasilkan sayatan yang kecil pada tubuh pasien.
Untuk memastikan bahwa prosedur yang dilakukan berhasil atau tidak, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan kembali menggunakan teknik pencitraan yang ada.
Pencegahan Atrial Septal Defect
Tidak ada cara yang dapat memastikan mencegah terjadinya ASD, namun untuk mengurangi kemungkinan risiko terjadinya kelainan lahir ini, sebelum hamil sebaiknya ibu, melakukan beberapa hal sebagai berikut;
- Pemeriksaan kekebalan terhadap rubella. Jika tidak terdapat adanya kekebalan terhadap rubella, maka sebaiknya ibu melakukan vaksinasi.
- Memperhatikan dan selalu menjaga kondisi kesehatan serta pemakaian obat-obatan. Setiap gangguan kesehatan yang ada harus segera diatasi terutama pada masa kehamilan. Beberapa obat mungkin perlu dihindari atau di hentikan penggunaannya saat hamil. Sangat dianjurkan pada ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilannya secara teratur.
Lakukan pemeriksaan atau konsultasi dengan dokter sebelum hamil, jika memeiliki riwayat keluarga dengan kelainan jantung bawaan atau kelainan genetic lainnya.
Umumnya bayi yang mengalami ASD akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, memiliki berat badan rendah, edema paru, ketidakadekuatan melakukan oksigenasi dan nutrisi ke jaringan lain. Sehingga harus diawasi perkembangannya.[/fusion_text][/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]