Blog Details

HomeKesahatan UmumTerapi Testosteron Kembalikan Libido dan Fungsi Seksual Pria

Terapi Testosteron Kembalikan Libido dan Fungsi Seksual Pria

Terapi Testosteron Kembalikan Libido dan Fungsi Seksual Pria

[fusion_builder_container hundred_percent=”no” hundred_percent_height=”no” hundred_percent_height_scroll=”no” hundred_percent_height_center_content=”yes” equal_height_columns=”no” menu_anchor=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” status=”published” publish_date=”” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_position=”center center” background_repeat=”no-repeat” fade=”no” background_parallax=”none” enable_mobile=”no” parallax_speed=”0.3″ video_mp4=”” video_webm=”” video_ogv=”” video_url=”” video_aspect_ratio=”16:9″ video_loop=”yes” video_mute=”yes” video_preview_image=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” margin_top=”” margin_bottom=”” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=””][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ layout=”1_1″ spacing=”” center_content=”no” link=”” target=”_self” min_height=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_image_id=”” background_position=”left top” background_repeat=”no-repeat” hover_type=”none” border_size=”0″ border_color=”” border_style=”solid” border_position=”all” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=”” margin_top=”” margin_bottom=”” animation_type=”” animation_direction=”left” animation_speed=”0.3″ animation_offset=”” last=”no”][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]

Terapi Testosteron Kembalikan Libido dan Fungsi Seksual Pria

[/fusion_text][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]Terdapat beberapa sedian terapi hormon testosterone di Indonesia, di antaranya testosterone intramuskular, testosterone tempel, gel transdermal, tablet bukal, pelet subkutan dan tablet atau kapsul oral. Testosteron intramuskular telah tersedia selama 50 tahun, dan biasanya merupakan pilihan pengobatan termurah. Testosteron ester, testosteron enanthate atau cypionate testosterone, bisa diberikan di klinik atau di rumah oleh pasien atau anggota keluarga lain. Karakteristik testosteron ester suntik: setelah suntikan, kadar testosteron serum naik sampai kadar suprafisiologis. Setelah itu, secara bertahap menurun sampai kisaran hipogonadisme pada akhir interval dosis.

Beberapa pasien menunjukkan variasi paralel dalam kelembutan payudara, aktivitas seksual, kestabilan emosi (marah atau depresi) dan kesehatan secara umum, ketika kadar testosteron berubah dari waktu ke waktu. Frekuensi suntikan biasanya satu kali setiap 2 minggu. Oskilasi pada kadar testosteron serum, bisa diturunkan dengan meningkatkan frekuensi suntikan menjadi sekali seminggu. Pada beberapa kasus, untuk mendapatkan konsentrasi testosteron dalam kisaran normal secara kontinu, perlu penyuntikan dalam frekuensi yang lebih sering dengan dosis kecil. Fluktuasi suasana hati dan fungsi seksual, dapat ditekan dengan memberikan dosis rendah yang ditingkatkan secara perlahan.

Formulasi testosteron undecanoate, testosteron ester lainnya, sudah tersedia di Eropa dan negara-negara lain. Sediaan ini hanya memerlukan empat suntikan setahun, dan memiliki profil farmakokinetik yang superior dibandingkan formulasi testosteron injeksi lain.

Pada beberapa penelitian yang dilakukan terhadap pria hipogonadisme menunjukkan, ketika kadar testosteron kembali pada kisaran normal stabil, terjadi peningkatan libido, fungsi seksual, suasana hati dan tingkat energi yang lebih baik. Selama periode 6 bulan, dilaporkan terdapat penurunan massa lemak tubuh, peningkatan massa tubuh ramping, dan perbaikan IMT di bagian tulang pinggul serta tulang belakang. Perbaikan gejala lebih lanjut, dapat terlihat setelah penggunaan testosteron jangka panjang. Beberapa penelitian menunjukkan, resistensi insulin membaik setelah pengobatan testosteron. Ini umumnya diyakini sebagai hasil penurunan massa lemak, setelah terapi testosteron.[/fusion_text][/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]

About Author

admin

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp chat